Bahaya Anemia Mengintai Ibu Menyusui
Setelah melahirkan buah hati tercinta, langkah berikutnya adalah memberi ASI. Tentunya Ibu harus memperhatikan kesehatan dan asupan gizi dirinya sendiri agar sang bayi dapat menerima nutrisi terbaik dari ASI. Salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami ibu menyusui adalah anemia atau kekurangan darah.
Anemia adalah kurangnya masa sel darah merah.Atau dalam kondisi lain, ditemukannya kurangnya kadar Hb di dalam darah. Kurangnya sel darah merah ini mengakibatkan penyebaran oksigen ke seluruh organ tubuh menjadi berkurang.
Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen dalam peredaran darah, maka organ tubuh tidak dapat bekerja dengan maksimal. Oksigen dalam sel darah merah ini sangat penting untuk “menggerakkan” organ tubuh seperti otak, jantung, usus dan lainnya. Ibarat mobil yang kekurangan bensin, tubuh Ibu akan sering kehilangan tenaga karena kekurangan ‘bahan bakar’.
Pencegahan Anemia Pada Ibu Menyusui
Anemia pada ibu menyusui dapat dicegah dengan mengetahui gejala-gejalanya, yaitu:
- Badan lemah seperti tidak bertenaga dan cepat lelah
- Mudah mengantuk
- Nafsu makan menurun
- Pusing atau mata berkunang-kunang jika bangkit dari duduk
- Sering sakit kepala
- Daya konsentrasi ibu menurun
- Stamina dan daya tahan tubuh melemah, sehingga gampang sakit
- Warna kulit lebih pucat dari biasanya, terutama bibir, bagian dalam kelopak mata bawah dan kuku
- Sering sesak napas, nafasnya pendek-pendek
- Dalam kasus tertentu dapat mengakibatkan gagal jantung dan pembesaran limpa atau hati
- Selain itu, Ibu juga berisiko anemia jika memiliki jarak antar kehamilan yang pendek (kurang dari 2 tahun), atau melahirkan di usia lebih dari 35 tahun.
Setelah melahirkan buah hati tercinta, langkah berikutnya adalah memberi ASI. Tentunya Ibu harus memperhatikan kesehatan dan asupan gizi dirinya sendiri agar sang bayi dapat menerima nutrisi terbaik dari ASI. Salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami ibu menyusui adalah anemia atau kekurangan darah.
Anemia adalah kurangnya masa sel darah merah.Atau dalam kondisi lain, ditemukannya kurangnya kadar Hb di dalam darah. Kurangnya sel darah merah ini mengakibatkan penyebaran oksigen ke seluruh organ tubuh menjadi berkurang.
Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen dalam peredaran darah, maka organ tubuh tidak dapat bekerja dengan maksimal. Oksigen dalam sel darah merah ini sangat penting untuk “menggerakkan” organ tubuh seperti otak, jantung, usus dan lainnya. Ibarat mobil yang kekurangan bensin, tubuh Ibu akan sering kehilangan tenaga karena kekurangan ‘bahan bakar’.
Pencegahan Anemia Pada Ibu Menyusui
Anemia pada ibu menyusui dapat dicegah dengan mengetahui gejala-gejalanya, yaitu:
- Badan lemah seperti tidak bertenaga dan cepat lelah
- Mudah mengantuk
- Nafsu makan menurun
- Pusing atau mata berkunang-kunang jika bangkit dari duduk
- Sering sakit kepala
- Daya konsentrasi ibu menurun
- Stamina dan daya tahan tubuh melemah, sehingga gampang sakit
- Warna kulit lebih pucat dari biasanya, terutama bibir, bagian dalam kelopak mata bawah dan kuku
- Sering sesak napas, nafasnya pendek-pendek
- Dalam kasus tertentu dapat mengakibatkan gagal jantung dan pembesaran limpa atau hati
- Selain itu, Ibu juga berisiko anemia jika memiliki jarak antar kehamilan yang pendek (kurang dari 2 tahun), atau melahirkan di usia lebih dari 35 tahun.
Anemia terjadi karena Ibu kekurangan asupan zat besi dan asam folat dalam makanan sehari-hari. Karenanya penting sekali bagi ibu yang sedang menyusui untuk rajin mengkonsumsi sumber makanan yang kaya akan zat besi seperti daging, ikan, telur, hati, sayuran berdaun hijau (seperti daun singkong, kangkung, bayam, dsb), kacang-kacangan, sereal dan gandum. Jika dibutuhkan, Ibu menyusui juga dapat mengkonsumsi suplemen penambah darah yang mengandung zat besi untuk menambah level zat besi dalam tubuh, karena setidaknya ibu menyusui membutuhkan 10mg zat besi per harinya.
Sumber : klikdokter.com
Sumber : klikdokter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar