Rabu, 20 Desember 2017

6 Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil & Janin Sejak Trimester Pertama.

6 Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil & Janin Sejak Trimester Pertama.

Menjadi ibu hamil adalah Anugerah bagi setiap wanita. Setuju, Mom? Ya, tentunya masa trimester awal juga menjadi masa penting bagi pertumbuhan janin. Oleh karena itu, demi kesehatan Mom dan si Kecil di dalam kandungan, perhatikanbeberapa hal di bawah ini, yuk!

1. Rutin memeriksakan diri kedokter kandungan
Mom dapat berkonsultasi mengenai kehamilan dan perkembangan janin pada dokter kandungan.Ahli medis ini juga akan memberikan berbagai pengetahuan seputar cara menjaga kesehatan Mom dan janin, nutrisi ibu hamil yang diperlukan, hingga petunjuk aktivitas fisik yang aman. Dokter juga akan memeriksakondisi kesehatan dan tekanan darah, serta mengukur berat badan Mom.

2. Cukupi kebutuhan AsamFolat
Asam Folat berperan dalam melindungi janin dari risiko kelainan otak dan sumsum tulang belakang. Mom membutuhkan Asam Folat sebanyak 400 mcg setiap harinya. Sumber makanan yang mengandung Asam Folat adalah bayam, asparagus, brokoli, serta buahjeruk.

3. Berhenti merokok
Asap rokok tentunya dapat membahayakan kesehatan Mum dan janin di dalam kandungan. Janin yang terkena dampak asap rokok pun bisa mengalami kondisi berat badan rendah padasaat lahir nanti. Tak hanya itu, ibu hamil yang merokok memiliki risiko keguguran lebih tinggi.

4. Berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan.

Hindari sembarangan mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, apabila Mom mengalami sakit seperti flu atau batuk. Obat-obatan tersebut mungkin saja berdampak negatif bagi sang janin. Agar lebih aman, konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat guna menjaga kesehatan dan petumbuhan janin.

5. Perhatikan asupan ibu hamil
Makanan tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi Mom, tetapi juga asupan bagi sang janin. Perbaikilah pola makan Mom dengan mengonsumsi menu seimbang. Pada trimester pertama, Mom tidak memerlukan terlalu banyak kalori. Hati-hati juga dalam memilih makanan. Tahukah, Mom? makanan-makanan seperti telur setengah matang atau mentah, kerang mentah tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Hal ini karena ibu hamil lebih rentan terserang bakteri dari hidangan yang belum matang.

6. Siasati morning sickness
Morning sickness kerap dialami ibu hamil pada trimester pertama. Mom akan merasakan mual sebagai gejala kehamilan yang paling nyata, karena adanya perubahan hormon di dalam tubuh. Mual dan muntah bisa terjadi sepanjang hari, namun yang terburuk adalah pada pagi hari. Mum dapat mensiasatinya dengan mengonsumsi makanan tinggi Protein, seperti keju, daging, susu ibu hamil, atau biskuit. Pilihan lain adalah jus buah atau air jahe. Apabila kondisi mual dan muntahnya tidak kunjung mereda,sebaiknya Mom berkonsultasi kepada dokter.

Order Via Website
LEBIH Cepat, LEBIH Mudah, Tanpa Antri
Klik! www.viensbabyshop.co.id

Senin, 18 Desember 2017

Kondisi Seputar Bayi Baru Lahir Yang Wajib Tahu

Kondisi Seputar Bayi Baru Lahir Yang Wajib Tahu
1.Konstipasi
Bayi yang mendapatkan asupan ASI pada umumnya tidak mengalami masalah konstipasi karena ASI memiliki kadar laktosa yang tinggi yang dapat mencegah terjadinya konstipasi. Tapi untuk bayi baru lahir yang mendapatkan susu formula, konstipasi atau sembelit bisa dialami oleh bayi. Sedangkan pada bayi usia 6 bulan penyebab terjadinya konstipasi karena bayi mulai beradaptasi dengan makanan pertama yang dikonsumsinya.
Mom, jangan khawatir sebab, masalah konstipasi pada bayi bisa diatasi dengan memperbanyak cairan yang diasup, memberikan sayuran dan buah yang kaya serat. Tapi jika selama satu minggu bayi masih mengalami konstipasi sebaiknya segera membawa bayi ke dokter.
2.Batuk dan Pilek
Bayi akan mengalami batuk dan pilek dalam satu tahun pertama kehidupannya. Hal ini disebabkan lingkungan sekitar bayi banyak virus yang bisa menyebabkan batuk dan pilek. Sedangkan tubuh bayi belum bisa secara maksimal melawan virus tesebut karena sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang.
Apalagi untuk bayi yang sedang dalam tahap mengeksplorasi segala sesuatu dengan tangan dan mulutnya yang bisa menyebabkan kuman masuk ke dalam tubuhnya. Untuk mengatasi batuk dan pilek pada bayi baru lahir bisa menjemur bayi di pagi hari dan terus memberikan asupan ASI.
3.Ruam Popok
Ruam popok sering menjadi masalah bagi bayi baru lahir. Ruam popok adalah kondisi iritasi yang terjadi pada bagian tubuh bayi yang tertutup popok, misal pada lipatan paha, bokong dan kemaluan. Ruam popok bisa membuat bayi rewel karena merasa tidak nyaman dan menggangu aktivitas bayi.
Gantilah popok sesering mungkin untuk tetap menjaga agar tetap bersih dan kering. Mommy bisa mengganti popok sebanyak 6-9 kali dalam sehari. Dan jangan menggunakan tisu basah atau pembersih apapun yang mengandung alkohol untuk membersihkan bagian tubuh bayi yang tertutup popok. Kulit bayi sangat sensitif sehingga penggunaan pembersih seperti tisu basah bisa menyebabkan iritasi kulit. Untuk membersihkan, mommy cukup menyelupkan kapas bersih ke dalam air hangat.
4.Diare
Sejak lahir, salah satu penyakit yang sering dialami bayi adalah diare. Problem diare pada bayi bisa disebabkan karena alergi susu, bakteri, maupun alat makan bayi kurang bersih, padahal si kecil sudah mengonsumsi makanan padat pertamanya.
Disarankan Mommy tidak memberikan jus buah sebelum usia 6 bulan. Dan kalau mommy ingin memberikan jus buah pada bayi dan tidak lebih dari 4 ons perhari.
Untuk mengatasi diare pada bayi, mommy harus memastikan bahwa bayi tidak mengalami dehidrasi. Caranya dengan menyusui bayi sesering mungkin dengan perlahan. Selain itu tetaplah menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum menyusui dan menggendong bayi dan memastikan bahwa perlengkapan makan yang digunakan bayi selalu bersih.
5.Gumoh
Gumoh dan muntah akan terjadi pada kebanyakan bayi baru lahir dan hal tersebut sangat wajar. Jadi mommy tidak perlu khawatir ya, sebab gumoh biasa terjadi pada usia bayi 12-16 minggu. Seiring bertambah usia bayi, biasanya gumoh akan berhenti.
Untuk membedakan gumoh dan muntah, mommy bisa melihat dari jumlah cairan yang keluar dari mulutnya. Kalau gumoh yang terjadi seperti air yang mengalir ke bawah dengan jumlah yang tidak banyak dan terjadi dengan spontan. Biasanya bayi setelah menyusui akan mengalami gumoh.
Sedangkan muntah mengeluarkan cairan atau makanan dalam jumlah banyak yang disertai dengan kontraksi pada otot perut. Bayi berusia 2 bulan bisa mengalami muntah karena adanya infeksi atau gangguan katup di saluran cerna.
6.Sulit Menyusui
Pada bebarapa bayi baru lahir akan mengalami masalah kesulitan menyusui. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Misal, posisi dan pelekatan menyusui yang belum tepat sehingga membuat bayi belum bisa menyusui dengan baik. Mulut bayi yang belum bisa terbuka lebar untuk menyusu di areola.
Kamu bisa membantu bayi saat menyusui dengan membuka bibir atas dan bawah bayi kemudian menempelkan ke payudara. Saran untuk mommy, seringlah menyusui agar bayi terlatih menghisap puting dengan benar dan untuk merangsang produksi ASI yang lebih banyak.
Order Via Website
LEBIH Cepat, LEBIH Mudah, Tanpa Antri
Klik! www.viensbabyshop.co.id


Rabu, 13 Desember 2017

Kapan si Kecil Harus Mulai Menyikat Gigi?

Kapan si Kecil Harus Mulai Menyikat Gigi?
Rutin menyikat gigi adalah kebiasaan baik yang harus dikenalkan pada si Kecil. Lalu, kapan sebaiknya anak mulai menyikat gigi?
Kesehatan gigi dan mulut si Kecil kerap menjadi salah satu masalah utama yang dikeluhkan Bunda. infeksi gigi (karies) sebagai infeksi yang paling sering dialami si Kecil. Satu dari lima anak dilaporkan memiliki setidaknya satu gigi yang terinfeksi karies.
Sayangnya, masih banyak yang menganggap gigi si Kecil tak perlu diberi perawatan khusus karena masih termasuk gigi susu, yang nantinya akan tanggal pada waktunya. Padahal, gigi susu ini juga menentukan kesehatan giginya di kemudian hari.
si Kecil dengan gigi susu yang sehat dan terawat akan memiliki gigi dewasa yang sehat juga. Langkah sederhana untuk merawat gigi si Kecil sejak dini adalah sikat gigi. Pertanyaannya, kapan sebaiknya si Kecil perlu mulai menyikat gigi?
Sebelum gigi pertama tumbuh, Bunda dapat mulai membersihkan gusi dan mulut si Kecil menggunakan jari yang dibalut dengan kain bersih yang lembap. Hal ini dapat dilakukan sehabis menyusui atau sebelum tidur malam.
Kegiatan menyikat gigi dapat dilakukan setelah gigi pertama si Kecil tumbuh. Bunda dapat membersihkan gigi si Kecil dua kali sehari menggunakan sikat gigi lembut yang sesuai usianya.
Umumnya, hingga usia dua tahun si Kecil belum memerlukan pasta gigi, kecuali disarankan oleh dokter gigi karena kondisi khusus. Setelah usia dua tahun, mulai gunakan sedikit pasta gigi yang mengandung fluoride dengan takaran seukuran butiran kacang hijau untuk memperkuat gigi dan mencegahnya terkena infeksi.
Karena kemampuan motoriknya masih terbatas, sebaiknya Bunda tetap menyikat gigi si Kecil hingga usianya 7 tahun agar gigi benar-benar terjaga kebersihannya. Bila si Kecil ingin melakukannya sendiri, pastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal di gigi. Kalau perlu, Bunda dapat membersihkannya kembali.
Selain itu, jangan lupa untuk membawa si Kecil ke dokter gigi setiap enam bulan setelah gigi pertama tumbuh atau saat usia satu tahun untuk pemeriksaan gigi secara rutin.
Nah, Ayah dan Bunda, ajari si Kecil untuk menyikat gigi sesuai anjuran di atas. Jangan lupa untuk mengajak si Kecil ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali. Gigi si Kecil sehat dan kuat.
Order Via Website
LEBIH Cepat, LEBIH Mudah, Tanpa Antri
Klik! www.viensbabyshop.co.id


Sumber : vemale.com

Minggu, 10 Desember 2017

Tips Atasi Susah Tidur Bagi Ibu Hamil



Tips Atasi Susah Tidur Bagi Ibu Hamil
Selama hamil ada satu masalah yang sering dialami oleh ibu hamil. Susah tidur seringkali menjadi keluhan bagi seorang calon ibu. Tidur nyenyak dapat membantu lebih relaks dan bebas stres. Istirahat yang cukup juga mengurangi risiko sakit saat kehamilan. Susah tidur dan gelisah umumnya dialami ibu dengan usia kehamilan yang mendekati melahirkan. Hal ini karena perut sudah mulai besar dan membuat susah untuk menentukan posisi nyaman saat tidur.
Untuk menghindari susah tidur saat hamil berikut ini adalah cara untuk mengatasinya. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini :
1. Olahraga Ringan
Meskipun sedang hamil, bukan jadi alasan untuk tidak olahraga. Lakukan olahraga ringan setiap pagi dan sore. Hal ini akan membantu melancarkan peredaran darah. Olahraga akan membantu Mom untuk tidur lebih nyenyak.
2. Menjadwalkan Waktu Tidur
Agar terhindar dari insomia, usahakan untuk mengatur jadwal tidur Mom. Tidur selama 30 menit dapat membantu terbebas dari insomia. Tidak hanya itu usahakan untuk tidur sesering mungkin, untuk membantu tidur nyenyak di malam hari.
3. Hindari Teh dan Kopi
Saat menjelang tidur sebaiknya Mom menghindari minum teh atau kopi. Kedua minuman ini mengandung kafein yang dapat menyebabkan insomia. tidak hanya itu kopi atau teh dapat meningkatkan produksi urine sehingga membuat sering ke kamar mandi yang menyebabkan tidur menjadi kurang nyaman.
4.Siapkan Camilan
Sediakan camilan di samping tempat tidur. Camilan akan membantu mengatasi rasa mual. Rasa mual ini jika dibiarkan dapat menyebabkan susah tidur. Maka menyediakan camilan akan sangat membantu untuk tidur lebih nyaman
Order Via Website
LEBIH Cepat, LEBIH Mudah, Tanpa Antri
Klik! www.viensbabyshop.co.id

Kamis, 07 Desember 2017

Mengenal Difteri, Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Difteri, Penyebab dan Gejalanya
Difteri salah satu penyakit yang banyak menyerang anak-anak dan berbahaya adalah difteri. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan pada tubuh. Difteri menyerang tenggorokan dan hidung. Difteri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi DTP (difteri, tetanus, pertusis/ pentavalen). Sayangnya masih banyak orang tua yang menganggap memberi vaksin pada anak tidak penting.
Mom, difteri umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Penyebab Difteri
Difteri disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheriaev. Penularan difteri pun sangat mudah. Melalui percikan ludah akibat batuk atau bersin. melalui barang-barang sudah terkontaminasi bakteri corynebacterium diphtheriaev dan sentuhan langsung dari luka penderita difteri.
Gejala Difteri
Bakteri difteri menghasilkan racun yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Maka mengetahui gejala pasti difteri sangat penting agar penderita dapat diatasi dengan segera. Namun, beberapa kasus menunjukkan jika penderita difteri tidak menunjukkan gejala apapun. Bahkan mereka tidak menyadari jika dirinya sudah terinfeksi bakteri difteri.
Mom, berikut ini adalah gejala difteri yang harus diwaspadai:
1. Demam yang disertai dengan menggigil.
2. Pilek yang disertai dengan lendir yang awalnya cair lama-lama kental dan kadang bercampur dengan darah.
3. Tenggorokan sakit dan suara serak.
4. Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
5. Pernapasan yang terganggu karena sakit tenggorokan dan napas menjadi cepat.
6. Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
7. Badan menjadi lemas dan mudah lelah.
Jika terdapat 2 atau lebih gejala di atas segera periksakan diri ke dokter. Difteri harus segera diobati untuk mencegah komplikasi yang membuat semakin parah. Komplikasi difteri dapat menyebabkan masalah pernapasan, kerusakan jantung, saraf dan hipertoksik.
Order Via Website
LEBIH Cepat, LEBIH Mudah, Tanpa Antri
Klik! www.viensbabyshop.co.id

Sumber : Vemale.com


Rabu, 06 Desember 2017

Sembuhkan Demam dan Pilek dengan Bawang Putih, Ini Caranya

Sembuhkan Demam dan Pilek dengan Bawang Putih, Ini Caranya

Kalau sudah terserang demam atau pilek, aktivitas sehari-hari pasti terganggu. Belum lagi kalau ada banyak pekerjaan yang belum diselesaikan, jadi makin stres saja rasanya. Mengobati demam dan pilek ada banyak caranya, salah satunya dengan menggunakan bahan alami seperti bawang putih.

Yup, bawang putih diyakini bisa bantu mengobati demam dan pilek karena mampu menguatkan sistem imun tubuh. Dilansir dari bawang putih juga memiliki sifat anti-bakteri, anti-virus dan kaya antioksidan yang bisa melawan infeksi penyakit di dalam tubuh. Cara memanfaatkan bawang putih untuk sembuhkan demam dan pilek pun cukup mudah

Bawang Putih Dikonsumsi Langsung
Bisa dengan dikonsumsi langsung, caranya kunyah 1 siung bawang putih setiap 3-4 jam sekali. Atau kalau tidak ingin aromanya tidak terlalu menyengat di mulut, haluskan dulu bawang putih lalu makan langsung.
Dicampur dengan Madu atau Minyak Zaitun
Siapkan 1 siung bawang putih, cincang halus lalu tambahkan 1 sdm madu atau minyak zaitun. Minum 3 kali sehari.
Dicampur dengan Air Hangat
Haluskan 3 siung bawang putih, lalu campur dengan setengah gelas air hangat. Minuman sehari sekali. Bisa juga dua kali sehari.
Disertai Segelas Air Lemon
Siapkan buah lemon, ambil air perasannya lalu larutkan dengan segelas air. Mommy bisa meminumnya setelah mengunyah 1 siung bawang putih. Cara ini diyakini bisa bantu mencegah flu sekaligus mempercepat proses penyembuhan sakit demam atau pilek.
Order Via Website
LEBIH Cepat, LEBIH Mudah, Tanpa Antri
Klik! www.viensbabyshop.co.id

Sumber : vemale.com


Sabtu, 02 Desember 2017

JANGAN HANYA KENYANG, INI MAKANAN YANG HARUS DIBERIKAN MOMS PADA ANAK


Bicara tentang gizi, tidak hanya perlu dimulai sejak anak-anak tumbuh besar saja, melainkan harus diperhatikan sejak anak masih di dalam janin. Nah, ketika anak mulai memasuki Sekolah Dasar (SD), mom memberikan asupan makanan jangan hanya kenyang saja, melainkan gizinya pun harus seimbang karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan.

Zat gizi mikro seperti zink, zat besi, vitamin B dan C sangat dibutuhkan oleh anak-anak usia sekolah. Mereka sangat membutuhkan zat tersebut sebagai energi dalam menjalankan kegiatan harian sekolah dan aktivitas di luar, mendukung fokus anak ketika belajar, dan membantu memperkuat ketahanan tubuh.

Jika anak kekurangan gizi-gizi tersebut, bisa dipastikan si kecil akan terkena anemia.

Bukan hanya dampak kesehatan saja yang akan menghampiri si kecil ketika kekurangan vitamin, konsentrasi anak juga akan terganggu. Kualitas protein, vitamin, dan mineral pada makanan berkorelasi dengan baik terhadap perkembangan kognitif anak usia sekolah. Terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan pada anak usia sekolah yakni fokus, aktivitas dan ketahanan tubuh.

Tiga hal ini sangat berkaitan dengan performa anak di sekolah. Anak saat ini memiliki banyak tuntutan, seperti tuntutan prestasi di sekolah, aktif di luar sekolah dan sosial pertemanan.
Inilah mengapa anak-anak butuh sekali kandungan vitamin di dalam makanan dan minumannya sehari-sehari. Seperti vitamin C dan E yang merupakan jenis antioksidan baik untuk melindungi si buah hati dengan
melindungi jaringan tubuh.
Sementara vitamin B1, B3 dan B12 mampu membantu pembentukan energi bagi anak untuk menjalankan segala aktivitas di sekolah dan luar sekolah, dan zat besi yang merupakan komponen hemoglobin dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh untuk membantu perkembangan kemampuan berpikirnya.

Order Via Website
LEBIH Cepat, LEBIH Mudah, Tanpa Antri
Klik! www.viensbabyshop.co.id