Abaikan saja
Terkadang pertengkaran anak-anak dilakukan karena mereka ingin perhatian dari orang dewasa. Terkadang pert
engkaran juga merupakan bagian dari pembelajaran dan pembangunan karakter anak.
Pertengkaran tidak masalah, asal masih dalam batas wajar atau tidak membahayakan. Orangtua bisa juga menyediakan satu ruangan khusus "ruang bertengkar", suruh keduanya pergi ke ruangan ini saat bertengkar dan jangan membolehkan mereka keluar sebelum baikan.
Jangan memihak, adalah poin penting menanggapi pertengkaran anak. Ketahui siapa yang memulai pertengkaran namun jangan menyalahkan. Jika ingin menghukum, hukum keduanya, tanpa pengecualian. Bangun secara tegas penilaian bahwa tak ada yang "menang" dan "kalah" dalam pertengkaran itu.
Ajarkan anak untuk berdiskusi
Bicarakan pada keduanya, apa yang menjadi inti masalah. Buat mereka duduk dan menceritakannya. Untuk anak yang lebih besar, kamu bisa mengajarkan mereka untuk berdiskusi menyelesaikan masalah, menemukan solusi apa yang baik. Karena berteriak, mengatai, marah-marah dan saling pukul tak akan ada gunanya.
Hargai dengan pujian
Hargai setiap sikap baik anak dengan pujian, cara ini ampuh membangun pemikiran positif dan membangun kebiasaan baik sejak kecil. Dengan begini, anak akan mengerti sendiri bahwa mana yang baik dan mana yang buruk.
Jadilah contoh yang baik
Penting sekali memberi contoh baik untuk anak. Karena bagaimana pun orang pertama yang dilihat dan dicontoh anak adalah dari orang di sekitarnya, terutama orangtua. Anak butuh role model yang baik, dan itu dimulai dari rumah.
Jika mereka bertengkar, coba buat hukuman "saling berpelukan dan mencium" untuk mereka. Bilang bahwa kamu tak akan memaafkan jika mereka tak berbaikan. Terkadang susah untuk membenci orang yang memelukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar